![]() |
Poto : Asdal Idrus Lataege |
Koltim, Sultra cerdas com - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang (P) Kolaka Timur menggelar aksi demonstrasi yang menuntut pemenuhan janji Bupati Kolaka Timur, yang sampai saat ini belum terealisasi.
Aksi tersebut, berlangsung di depan Gedung DPRD Kolaka Timur, Jumat (10/1) puluhan mahasiswa menyuarakan dua tuntutan utama.
ketua HMI Cabang (P) Koltim Asdal Idrus Lataege dalam orasinya menyampaikan dua tuntutan utama yaitu :
Mendesak Bupati Kolaka Timur untuk segera merealisasikan pembangunan asrama mahasiswa yang sudah dijanjikan pada saat peringatan HUT Kolaka Timur yang ke-11.
" Janji tersebut telah lama ditunggu dan dianggap sangat penting untuk mendukung kenyamanan dan kebutuhan mahasiswa dalam menjalani pendidikan di luar daerah mereka." Terangnya
Kemudian, tuntutan kedua yaitu HMI Cabang Kolaka Timur juga menuntut agar pemerintah daerah menambah kuota beasiswa untuk mahasiswa Kolaka Timur.
" Kami menilai bahwa beasiswa yang ada saat ini tidak cukup untuk menampung kebutuhan para mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu. Dengan meningkatnya biaya pendidikan, para mahasiswa merasa bahwa kuota beasiswa yang terbatas semakin membatasi kesempatan mereka untuk melanjutkan studi dengan baik, sehingga banyak adik-adik yang telah menyelesaikan studinya ditingkat SMA namun tak melanjutkan ke tingkat perguruan tinggi karena keterbatasan ekonomi. "Ujar Asdal sapaan akrabnya
Aksi demonstrasi ini dilaksanakan dengan penuh semangat, namun tetap menjaga ketertiban dan mengedepankan dialog yang konstruktif.
" Selaku mahasiswa, kami berharap agar tuntutan mereka dapat segera diperhatikan dan ditindaklanjuti oleh pihak pemerintah daerah, demi kesejahteraan mahasiswa dan perkembangan pendidikan para pemuda Kolaka Timur melalui fasilitas yang memadai dan beasiswa yang di perhatikan oleh pemerintah daerah," harapnya
Aktivis muda ini menyampaikan bahwa Kurang lebih dari 5 jam kami ber-orasi di depan gedung DPRD Kolaka Timur, Namun sampai sore ini kami menunggu, kami sangat sayangkan tidak ada itikad baik dari pemerintah daerah dan pimpinan DPRD untuk menemui demonstran
" Kami sayang kecewa kepada Bupati Kolaka Timur dan juga Dewan perwakilan rakyat kita, mereka masih ada dalam gedung setelah rapat paripurna, yang enggan menemui kami," ungkapnya dengan nada penuh kecewa
Apalaai, Bupati Kolaka Timur Abdul Azis memilih untuk kabur/lari melalui pintu samping gedung DPRD tanpa memberikan keterangan sedikitpun
" Jangankan untuk memberikan penjelasan kepada kami, bertemupun walaupun hanya sekejap ia tak mau, padahal institusi yang seharusnya menjadi fasilitator sesuai Undang-Undang malah memilih untuk diperalat oleh kekuasaan (Bupati Kolaka Timur). "Tutupnya Asdal menegaskan
Laporan : M@r