Kolaka, Sultra cerdas com - Ratusan siswa mulai dari tingkat SD dan SMP se-kabupaten Kolaka mengikuti lomba tradisional suku Tolaki Mekongga Mepae-pae (Bermain-main) yang di laksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kolaka, bertempat di area halaman makan Raja Mekongga Sangia Nibandera, Rabu (11/10).
Kabid Dikbud Kolaka Moh Tasilman mengatakan, guna melestarikan warisan budaya suku Tolaki Mekongga, pihaknya ditahun ini telah melaksanakan berbagai kegiatan adat secara berturut-turut mulai dari melaksanakan kegiatan adat Mepatade, Monahu Ndau, dan terakhir kegiatan Mepae-pae ini merupakan komitmen pemerintah daerah untuk terus menjaga dan melestarikan warisan budaya Mekongga di Kabupaten Kolaka.
"Insyaallah ditahun depan kami akan melaksanakan tradisi ritual adat Mosehe Wonua dan kegiatan-kegiatan budaya lainnya, agar warisan budaya kita tetap terjaga," katanya.
![]() |
Ditempat yang sama perwakilan Dewan Adat Mekongga (DAM) Muzakir Arifin menjelaskan, bahwa secara etimologi Me adalah melakukan sedangkan pae-pae adalah bermain-main jadi pengertian Mepae-pae melakukan suatu aktivitas atau kegiatan bermain-main.
Pada zaman dahulu kegiatan mepae dilakukan pada saat pesta panen atau Monahu Ndau yang tujuannya adalah untuk memberikan hiburan kepada anak-anak. Kegiatan Mepae-pae berkembang menjadi suatu permainan rakyat tradisional yang selalu dipermainkan oleh masyarakat saat beristirahat usai melakukan aktivitasnya. Yang dilakukan ditanah lapang.
"Jadi dahulu permainan Mepae-pae saat itu banyak macamnya diantaranya Mebele, Mebiti, Tnggo ulo, Tinggo kasu, Mebangga, Mendada dan masih banyak lagi. Adapun kegiatan tersebut sebagai sarana hiburan juga memberikan semangat solidaritas persatuan, saling menjalin kerjasama kekuatan dan kesehatan bagi perkembangan anak-anak pada zaman dahulu," jelasnya.
Sementara itu, ketua panitia Nursalim Madenuang mengatakan, kegiatan lomba Mepae-pae bertujuan untuk meningkatkan animo generasi muda untuk menggali, mengenal dan memahami nilai budaya tradisi suku Tolaki Mekongga yang syarat akan kearifan dan tata nilai khas Kabupaten Kolaka, kemudian kegiatan ini juga sebagai bentuk sosialisasi dari peraturan pemerintah daerah Kabupaten Kolaka nomor 18 tahun 2022 tentang pembelajaran bahasa daerah Tolaki Mekongga sebagai muatan lokal Wajib pada pendidikan formal di Kabupaten Kolaka.
"Harapan kami kegiatan ini tetap terjaga dan dilestarikan oleh regenerasi kita kedepannya," harapnya.
Untuk diketahui, dalam kegiatan pembukaan lomba tersebut dengan tema " Tradisi Mepae-pae melestarikan permainan rakyat Mekongga untuk generasi yang cinta budaya" dihadiri oleh Bokeo Mekongga H Khaerun Dachlan. (Eno)