Koltim, Sultra cerdas com - Cerita mengenai sinyalemen penggunaan "mesin birokrasi" oleh pasangan calon petahana yang maju dalam perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) tak pernah luput mewarnai pesta demokrasi di Indonesia.
Apalagi, banyak contoh dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang "tersandung" masalah politik dan sampai-sampai harus berurusan dengan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) ataupun Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Memang, seorang ASN/PNS memiliki hak suara dalam pemilu. Namun disisi lain, terdapat "kitab" (berupa aturan) yang cukup jelas membatasi ruang gerak bagi seorang ASN/PNS itu sendiri.
Larangan ini tercantum dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Isu tentang potensi penggunaan "mesin birokrasi" oleh pasangan calon dari petahana kembali merebak di wilayah Kabupaten Koltim dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024.
Beberapa orang ASN di Wonua Sorume itu sedang dalam proses penanganan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) atau dari Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam). Seperti dugaan politik praktis yang dilakukan Kepala DPMD, Kusram Marolli, Kepala Puskesmas (Kapus) Tinondo, Sulkarnain, Kepala SDN 1 di Kecamatan Dangia, serta Kepala Desa Penanggosi, Kecamatan Lambandia.
Bahkan, sudah ada satu ASN yakni seorang Lurah di Kecamatan Loea yang terbukti melanggar regulasi larangan bagi ASN/PNS dan dikenakan sanksi dari KASN.
Belakangan ini, beredar lagi sebuah foto Camat Lambandia bernama Mulyadi sedang "nongkrong" (berada) di dalam lingkaran posko utama pasangan Azis-Yosep Sahaka yang terletak di Kecamatan Lambandia. Diperkirakan (diduga) foto itu tertangkap kamera saat malam hari.
Dalam foto, Mulyadi sementara duduk berdampingan dengan bakal calon Bupati dari petahana, Abdul Azis. Mulyadi mengenakan baju kaos dan wajahnya tampak sedang menunduk. Sementara Azis sendiri juga terlihat mengenakan baju kaos putih, sembari memegang piring (diperkirakan sementara makan).
Belum diketahui secara pasti, apakah pertemuan ini merupakan foto lama mereka.Ataukah foto baru di bulan ini (pertemuan antara Azis dan Mulyadi).
Camat Lambandia, Mulyadi dikonfirmasi sampai berada di posko utama Abdul Azis, mengungkapkan bahwa foto tersebut adalah foto tadi malam,tepat selepas waktu Maghrib.
"Tadi malam itu (fotonya bersama Azis). Habis makan malam. Iya itu beliau sementara makan,"kata Camat Mulyadi ketika dikonfirmasi wartawan
Mulyadi mengaku pula, dirinya memang yang datang menemui Abdul Azis untuk sekedar melakukan konfirmasi kepada Abdul Azis selaku pimpinan (Bupati Koltim) atas ketidakhadirannya dalam acara Maulid Nabi Muhammad yang diadakannya.
"Kan dia mau hadiri. Jadi saya menunggu di sana (sebuah tempat). Saya sampaikan mi ajudan,Fauzan toh, kenapa karena masih disana. Jadi saya bukalah maulid itu toh. Itu mi anunya dia bilang bagaimana tanggapannya, saya sampaikan mi, disana dia tunggu ki itu. Apa mi pale, masa kita tidak mau pergi na pimpinan. Na rumahnya ji juga. Seandainya, ada kampanye bahaya,"sebut Camat Mulyadi
Diakhir kata, Mulyadi menyampaikan, masa mau merusak diri gegara politik (Pilkada 2024).
"Semua calon ini kan putra-putri terbaiknya Kolaka Timur. Biarkan saja mereka masing-masing ada massanya. Ndak usah kita campuri. Ok mi,"
"Kita kan ada jalurnya . Kita kan ASN. Kalau cerita masalah kepemerintahan kayak kemarin konfirmasi, haruslah. Masa kita tidak konfirmasi, masih dia Bupati kok,"tutup Camat Mulyadi
Kehadiran Camat Mulyadi di Posko Azis-Yosep di Lambandia (katanya sekedar konfirmasi), ternyata kabarnya ada pula kegiatan berkumpulnya orang di posko utama bakal pasangan Azis-Yosep malam itu.
Laporan : Team SC
