Kolaka, Sultra cerdas com - PT Ceria Nugraha Indotama melakukan penanda tanganan MoU (Memorandum of Understanding), terkait pengelolaan sampah An-Organik dengan Kelompok Pemerhati Sampah (KPS) Samaturu, Senin (24/06/2024) di site Wolo.
Direktur Operasional Yusram Rantesalu pada kesempatan itu menyambut baik MoU itu, sebab di PT Ceria saat ini terdapat ribuan orang. Tentunya berdampak dengan banyaknya sampah yang dihasilkan. Dengan hadirnya Pahlawan lingkungan dari Kecamatan Samaturu, tentunya menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk turut menjadi bagian dari pahlawan lingkungan.
"Setiap hari kita menghasilkan sampah kurang lebih 1 ton sampah," katanya.
Menurut Yusram, untuk menangani persoalan sampah di PT Ceria, pihaknya telah melakukan minimalisir sekitar 500 kg sampah setiap hari, dengan cara tidak membolehkan karyawan maupun mitra menggunakan kotak makanan dari bahan plastik atau karton, tapi menganti dengan tempat makanan yang bisa digunakan berulang-ulang seperti tupperware.
"Saat ini 500 kg/hari sampah. Sebelumnya 1 ton (1000 kg) per hari karena beberapa inisiatif dengan mengganti kotak makan dan melarang penggunaan stereo form Masuk ke dalam area IUP," ungkapnya.
Selain itu, kedepan pihak PT Ceria akan bekerjasama dengan masyarakat Wolo terkait sampah domestik, sehingga menjadi pakan ternak, sehingga nantinya ketersediaan daging atau makanan bagi karyawan akan terselesaikan dengan hewan peliharaan masyarakat.
"Kita semua berharap Wolo terbebas dari sampah," harap Yusram Rantesalu.
Sekcam Samaturu Sarwono pada kesempatan itu berharap dalam pengelolaan sampah An-Organik dibutuhkan perhatian dari berbagai pihak. Karena itu, melalui MoU dengan PT Ceria dengan KPS Samaturu dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat lainnya.
" Kami siap back up MoU ini," kata Sarwono.
Sementara itu, Camat Wolo Ilham mengatakan, pada tahun lalu bersama tim PT Ceria dan Pemkec Wolo melakukan studi biru di Kabupaten Banyumas terkait pengelolaan sampah, apalagi sampah sudah menjadi persoalan dunia.
Dengan tipologi wilayah Wolo yang unik, ditambah 45 persen wilayahnya sudah menjadi kawasan industri, Wolo kesulitan untuk membuat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Karena itu Pemkec Wolo sangat mendukung adanya MoU PT Ceria dengan KPS Samaturu.
"Kami sangat senang ada pemerhati lingkungan dari Kecamatan Samaturu mau mengurus atau mengelolah sampah, sebab kendala Wolo saat ini terkait TPA," katanya.
Tak lupa Ilham memberikan apresiasi kepada PT Ceria yang meskipun masih seumur jagung berinvestasi di Kabupaten Kolaka, tapi sudah memikirkan persoalan sampah, dibandingkan dengan perusahaan yang sudah lama berinvestasi di Kabupaten Kolaka tapi masih bermasalah dengan persoalan sampahnya. (*)