Kolaka, Sultra cerdas com - Pembangunan Talut di desa Polenga dusun 2 timbulkan konflik di masyarakat, pasalnya pihak pemborong yang menjanjikan akan membangunkan jembatan penyebrangan tak kunjung direalisasikan.
Menurut salah satu tokoh Masyarakat yang enggan nama dipublis, Kamis (7/3/2024) jembatan penyebrangan sangat di perlukan terutama untuk mengangkut hasil pertanian masyarkat, apalagi kurang lebih 50 KK terdapat 200 hektar lahan perkebunan
Sebagain besar mata pencarian utama petani kelapa sawit, untuk mengangkut hasil panen sangat terkendala karena tidak adanya akses jembatan untuk menyebrangi kebun
" Kami sangat menyayangkan pihak kontraktor yang tidak menepati janjinya, akibatnya berdampak pada masyarakat karena hasil Bumi seperti durian, Langsat, rambutan dan cengkeh tidak bisa diangkut keluar dari kebun," kesalnya
Iya, pihak pemborong sudah berjanji namun itu semua hanya janji belaka, pekerjaan talut pun tidak terpasang papan proyeknya sehingga kami tidak ketahi berapa total anggaran, ada yang bilang 300 juta ada juga yang bilang 1 Miliyar
Sementara itu, Martha lawang salah satu warga yang merasakan dampak akibat tidak adanya jembatan penghubung melaporkan keluhannya kepada pemerintah desa, kemudian kepala desa Polenga menyampaikan bahwa tidak tau menahu terkait persolan ini.
Dikatakannya, Ada 8 hektar kebun sawit yang sudah di panen sejak bulan bulan November 2023 sampai sekarang, belum juga diangkut karena tidak ada akses jembatan penghubung, akhirnya buah sawit itu hampa.
" Kami berharap kepada pemerintah daerah dan DPRD Kolaka klsekiranya dapat membantu kami dalam menyelesaikan permasalahan yang kami hadapi saat ini, apalagi hasil perkebunan sawit menjadi tumpuan dan harapan kami," ungkap Marta mengharapkan
Laporan : Paren