Foto: Ketua SBSI Kolaka Ashar Rasyid
Kolaka, Sultra Cedas com - Ketua Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Kabupaten Kolaka Ashar Rasyid menyoroti proses perekrutan tenaga kerja yang dilakukan oleh PT Ceria Nugraha Indotama (CNI). Pasalnya SBSI menilai proses perekrutan yang dilakukan PT CNI terkesan tertutup sehingga tidak adanya akses informasi keterbukaan publik yang dilakukan perusahaan tambangan tersebut.
Ketua SBSI Kolaka Ashar Rasyid mengduga proses perekrutan tenaga kerja di PT CNI di sinyalir sudah tidak memberi ruang pada pemberdayaan tenaga kerja lokal.
"Info yang kami terima proses penerimaan itu di duga di lakukan senyap. Setelah kami konfirmasi ke Kadis Nakertrans tidak tahu menahu tentang proses yang di lakukan pihak PT CNI," bebernya saat ditemui media ini, Kamis (22/2).
Sehingga atas dugaan tersebut, kata Anca sapaan akrabnya, Serikat Buruh dan Konfederasi Serikat Buruh akan menyuarakan hal tersebut apabila menyepelekan tenaga kerja lokal dan tidak memihak kepada tenaga kerja lokal.
Apalagi, keberadaan Dinas Tenaga Kerja di Kabupaten Kolaka harusnya di libatkan paling tidak informasi terkait perekrutan tenaga kerja harus dilaporkan ke dinas terkait dalam hal ini Dinas Nakertrans.
Namun hal itu tidak di lakukan, padahal pada bulan Februari 2024 ini PT CNI kembali membuka pendaftaran penerimaan tenaga kerja.
"Keberadaan Perusahaan nikel yang merupakan proyek strategis nasional sebaiknya hadir dengan asas keadilan sosial dan serba transparan," jelasnya.
Untuk itu, Anca meminta agar tenaga kerja lokal harusnya mendapatkan tempat utama di perekrutan apalagi sudah ada Perda Kabupaten Kolaka terkait pemberdayaan tenaga kerja lokal.
"InsyaAllah jika PT CNI tidak melakukan transparansi terkait perekrutan tenaga kerja, maka kami bersama sama masyarakat Kolaka akan mengadakan aksi jika hal tersebut di atas di lakukan oleh pihak PT CNI jika betul main petak umpet terhadap tenaga kerja lokal," tutupnya. (Ren)