Notification

×

Iklan

Iklan Halaman Atas

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pemkab Kolaka Sukses Menggelar Kegiatan Adat Monahu Ndau dan Mepatade

YUK ! BACA INFORMASI DARI SULTRACERDAS.COM SEMOGA BERMANFAAT UNTUK ANDA BY MARJUNUS
Minggu, 29 Oktober 2023 | Oktober 29, 2023 WIB Last Updated 2023-11-24T01:00:44Z

Ketgam: Pemangku adat suku Tolaki Mekongga saat melaksanakan prosesi ritual adat Mepatade dan Monahu Ndau.

Kolaka,
Sultra Cerdas com -
Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka sukses melaksanakan kegiatan prosesi ritual adat Monahu Ndau dan Mepatade yang merupakan warisan leluhur suku Tolaki Mekongga, sebagai wujud rasa syukur terhadap tuhan yang maha esa.


Kegiatan yang di pusatkan di Bendungan Balendete, Kelurahan Balandete, Kecamatan Kolaka, dihadiri Bokeo Mekongga, Bupati Kolaka, ketua dan wakil ketua TP PKK Kolaka, Forkopimda, para pimpinan SKPD, tokoh adat, tokoh agama, dan Ormas Tamalaki, sertakan ratusan masyarakat daerah berbagai daerah, Minggu (29/10). 


Bokeo Mekongga H Khaerun Dachlan mengapresiasi, atas terselenggaranya kegiatan adat ritual adat Mepatade yang dirangkaikan dengan kegiatan adat Monahu Ndau semoga dengan kegiatan tersebut akan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan daerah di Bumi Mekongga. 


Dirinya juga meminta kepada semua pihak terkait untuk terus melaksanakan kegiatan adat lainnya, seperti yang telah dilaksanakan hari ini, agar warisan budaya Mekongga terus dilestarikan dan regenerasi muda juga bisa mengetahui warisan adat budaya Mekongga yang ada di Kabupaten Kolaka, apalagi dengan adanya pengaruh besar dari era modernisasi saat ini. 



"Saya meminta kepada kita semua elemen masyarakat Mekongga untuk terus menjaga adat istiadat kita yang merupakan warisan leluhur agar tetap terjaga dengan sebaik-baiknya," pintanya. 


Hal senada dikatakan Bupati Kolaka H Ahmad Safei, dengan terselenggaranya kegiatan ritual adat Mepatade dan Monahu Ndau, atas nama pemerintah mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh panitia penyelenggara yang sudah menyelenggarakan acara ini dengan sebaik-baiknya. 


Sehingga dirinya berharap agar kegiatan ini terus dilaksanakan dengan lebih meriah lagi, agar bisa menjadi salah satu acara nasional, yang bisa menghadirkan berbagai macam tamu dari berbagai daerah di wilayah Indonesia untuk menyaksikan tradisi ini. 


"Tugas kita yang pertama untuk melestarikan acara ini agar supaya bisa terselenggara setiap tahunnya," ucapnya.


Selain itu, dirinya juga meminta kepada pihak terkait agar tempat pelaksanaan kegiatan ini dapat dipelihara dan bila perlu status tanahnya diperjelas sebab kegiatan Mepatade ini hanya bisa dilaksanakan dilokasi ini, sehingga status tanah harus diperjelas. 


Karena jangan sampai nanti ketika ingin mengadakan kegiatan serupa di area ini telah dipenuhi oleh rumah penduduk untuk itu dijaga baik-baik lokasi ini dan status lokasinya diperjelas agar supaya tempat ini bisa tetap jaga.


"Jadi pak lurah pak camat tolong lokasi ini agar segera di sertifikatkan apakah itu atas nama majelis kerajaan Mekongga atau milik pemerintah yang pastinya status tanah jelasnya," pesannya. 


Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Dinas Dikbud Kolaka, Tasilman mengatakan, ritual adat Mepatade dan Monahu Ndau memiliki makna filosofi yang mana Mepatade merupakan ritual adat masyarakat Mekongga untuk memohon berkah dan rahmat Allah SWT agar diberikan kehidupan yang sejahtera, terhindar dari segala marabahaya dan diberikan hasil panen tanaman yang melimpah. Sedangkan Monahu Ndau merupakan pesta kegembiraan masyarakat Mekongga dalam mensyukuri berkah dan reski yang telah diberikan Allah SWT yang di rayakan melalui acara masak memasak hasil panen ,menyembelih hewan peliharaan dengan melakukan tari tarian , nyanyian, moanggo, musik bambu dan lainnya.


"InsyaAllah kedepannya kegiatan seperti ini akan terus kami laksanakan, demi terjaganya warisan leluhur budaya Mekongga," jelasnya. (Eprab)



×
Berita Terbaru Update