ketgam : Humas PT WIN
Konsel, Sultra cerdas com - Pro dan kontra antara warga Torobulu, Kecamatan Laeya, Kabupaten Konawe Selatan dengan pihak perusahaan tambang PT. Wijaya Inti Nusantara ( WIN ) tuai polemik
Terkait hal itu, Humas PT. Wijaya Inti Nusantara ( WIN ) angkat bicara menurut Kamaruddin adanya polemik terkait tambang di desa Torobulu, itu hanya segelintir warga yang ikut ribut dan mereka melarang pekerja menjalankan Eksapator karena merasa dirinya sebagai pemilik lahan.
" Sesungguhnya pemilik lahan tambang tersebut yang sebenarnya adalah milik saya sendiri, adapun alas hak yang sah seperti sertipikat dan bukti pembelian dari pihak pertama itu bisa dibuktikan,"ujarnya
Selain itu, kata Kamaruddin ia sangat menyayangkan adanya segelintir warga yang menghalangi kegiatan pertambangan, apalagi selama ini PT. WIN sangat membuka diri untuk berdialog dengan warga.
" Jika kondisi itu semakin tidak kondusif,maka kami dari pihak PT WIN tidak akan segan segan untuk menempuh dan mengambil langkah -langkah kongkrit," tegasnya
Ditempat berbeda, Kata Jolan salah satu warga sekitar tambang kami sebagai warga setempat yang tidak jauh dari lokasi tambang tidak mempersoalkan dengan adanya perusahaan yang beroperasi disekitar lokasi tersebut, bahkan kami merasa banyak berterimakasih dengan kehadiran perusahaan yang banyak memberikan kontribusi positif.
" Saya sudah sekitar 6 tahun kerja di perusahaan PT WIN sejak tahun 2017 sampai hari ini merasa bersyukur ,karena banyak menguntungkan kami sekeluarga selain gaji saya juga mendapat kompensasi dan bantuan lainnya dari pihak perusahaan, buktinya sebelum perusahaan masuk di desa Torobulu keluarga saya masi susah cari makan, menyicil motor saja berapa bulan sudah ditarik oleh dialer, tapi dengan kehadiran perusahaan saya sudah memiliki berapa buah motor dan bisa menghidupi keluarga," terangnya
Begitupun dengan Bapak Bahar salah satu warga juga memberikan tanggapan, ia mengatakan sebagai pengusaha kue jipang, baginya tidak ada masalah dengan keberadaannya perusahaan PT WIN di Torobulu.
Namun, kata Bahar walupun saya tidak pernah kerja sebagai kariawan, setidaknya saya juga ikut merasakan dampaknya karena perputaran ekonomi agak bagus jual kue lancar dan saya juga mendapat kompensasi dari pihak perusahaan.
Hal senada juga diungkapkan Ibu Suni sapaan akrabnya mama Desi yang bermukim di sekitar area olahan tambang juga tidak keberatan dengan keberadaan PT WIN
"Saya berterimakasih dengan adanya perusahaan PT Wijaya Inti Nusantara, selain suami saya yang ikut kerja sebagai Karyawan, saya juga buka usaha warung, yang artinya kehidupan kami sangat menunjang dengan adanya perusahaan, apalagi rumah saya bersebelahan dengan area lahan tambang hanya jalan raya yang membatasi, tapi saya tidak ikut larang perusahaan bekerja mengapa orang yang jauh rumahnya dari lokasi olahan tambang datang yang datang ribut ini aneh," ucap Mama Desi.
Menurut Saruddin yang juga salah satu pemilik lahan yang berada di area olahan paada media ini mengatakan saya punya lahan, bahkan saya berikan perusahaan untuk digusur dan diratakan tanahnya agar anak-anak saya bisa mendirikan rumah.
" Apalagi anak saya ada 5 orang, namun apakah tanah itu saya jual diperusahaan? kan tidak, tanah itu masi milik saya, tidak dimiliki oleh perusahaan, mereka hanya mengambil ordnya saja, secara ekonomi tentunya saya mendapat uang," bebernya
Seharusnya, diungkapkan Saruddin kita harus banyak bersyukur dengan kehadiran perusahaan yang telah memberikan dampak positif yang berkesinambungan dalam kehidupan sehari hari bagi, apalagi bagi kehidupan keluarga saya, jadi menurut saya tidak ada masalah, bahkan saya sangat bersyukur sekali. (AT)