Notification

×

Iklan

Iklan Halaman Atas

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Bupati Koltim Letakan Batu Pertama Pembangunan Balai Sabha Agung Putemata

YUK ! BACA INFORMASI DARI SULTRACERDAS.COM SEMOGA BERMANFAAT UNTUK ANDA BY MARJUNUS
Rabu, 05 April 2023 | April 05, 2023 WIB Last Updated 2023-04-05T11:03:28Z

ketgam : Bupati Kolaka Timur Abd Azis (Pakaian hitam putih) saat melakukan pelayanan batu pertama pembangunan Balai Sabha Agung pute mata

Koltim, Sultra cerdas com -
Bupati Koltim Abd Azis, SH,.MH meletakan batu pertama pembangunan Balai Sabha Agung (Wantilan) Adat Eka Buana, Desa Putemata, pada Rabu (5/4/2023).


Selain bupati dan masyarakat adat, turut hadir Ketua Adat Eka Buana Gede Putu Widiana, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Koltim Made Mulyana S.Pd,  Kepala Bidang Binmas Hindu Kemenag Sultra Komang Sukayasa SE, dan Kadis Kominfo Koltim I Nyoman Abdi SPd MPd. 


Dalam sambutannya, Bupati Koltim, mengaku sangat mengapresiasi dan menghormati semangat dan mimpi besar pengurus adat yang menginisiasi bisa ada pembangunan rehab secara total gedung ini. Dikatakannya, gedung lama yang sudah berdiri hampir 50 tahun dan baru akan direhab total ini, sangatlah berarti bagi seluruh masyarakat adat.


“Kalau mamu membangun jangan berfikir bagaimana dana dulu. Tetapi dengan kemauan dan tekad yang kuat, dengan niat suci semua pemangku seperti yang ditunjukkan hari ini, semua bias terlaksana. Dan pemerintah daerah akan mensupport hal ini,” ucap bupati. 

Poto : Bupati Kolaka Timur Abd Azis (tengah)


Dikatakannya, dirinya hadir di Koltim untuk menjadi pemimpin semua masyarakat tanpa harus membedakan suku, agama, golongan dan lain sebagainya. 


“Cemburu dan curiga itu ibarat rayap yang akan merusak pondasi cinta. Perbedaan itu adalah hal biasa, tapi bagaimana kita bisa persepsi dalam membangun Koltim kearah yang lebih baik,” terang kosong satu Koltim ini.


Sedang Gede Putu Widiana, selaku Ketua Adat Eka Buana menerangkan, jika desa adat sangat kuat dan mendukung proses pelaksanaan keagamaan. Dikatakannya, terbentuknya desa adat masih jaman kerajaan, sampai saat ini masih eksis didaerah perantauan dimanapun mereka berada. 


“Jumlah kami saat ini di desa adat ini, kurang lebih dua ribu jiwa, yang tersebar di tujuh desa dan dua kecamatan yakni Loea dan Ladongi. Kami juga merasa bersukur dan bangga, karena pa bupati menerima perbedaan dan kemajemukan di Koltim ini. Jujur pak, barusan saya merasakan ada pemimpin yang membuka lebar-lebar ruang untuk diskusi tentang penbangunan di Koltim ini,” ucapnya. (*)

×
Berita Terbaru Update