Ketgam: Ketua Komisi I DPRD Kolaka Andi Kaharuddin saat menemui para demonstran.
Kolaka, Sultra cerdas com - KPUD kabupaten Kolaka telah merilis hasil perekrutan anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), namun sejumlah pihak rupanya masih belum menerima hasil tersebut dikarenakan adanya dugaan kecurangan yang dilakukan oleh pihak KPUD Kolaka.
Salah satunya disuarakan oleh gabung LSM yang tergabung dalam Konsorsium LSM Kolaka, mereka mentunt agar KPU Kolaka membatalkan hasil pengumuman tersebut dikarenakan adanya dugaan penyelewengan hasil seleksi wawancara dan penetapan hasil seleksi tertulis bagi calon anggota PPK.
Konsorsium LSM menyuarakan tuntutan tersebut dengan menggelar aksi demo di depan gedung DPRD Kabupaten Kolaka, Selasa (20/12).
 |
Dalam tuntutannya, Konsorsium LSM melalui Koordinator Lapangan (Korlap) Amir Kaharuddin selaku ketua LSM WRI, kepada wartawan mengatakan bahwa telah menemukan beberapa fakta yaitu dugaan dalam tahapan seleksi KPU tidak profesional yang berpotensi merugikan orang lain.
"Berdasarkan bukti dugaan yang kami temukan, serta beberapa informasi dari bakal calon PPK, dimana dalam pengimputan data seleksi yang menguntungkan orang lain," katanya.
Sehingga kata Amir, agar pihak DPRD segera menjadwalkan rapat dengar pendapat in, dan juga wajib menghadirkan perwakilan bakal calon yang merasa dirugikan dalam seleksi tersebut.
"Kami minta untuk segera RDP agar semua bisa jelas apa yang menjadi tuntutan kami," tegasnya.
Sementara itu, ketua Komisi I Andi Kaharuddin yang menemui para demonstran mengaku pihaknya segera menjadwalkan RDP di hari Jumat 23 Desember 2022.
"InsyaAllah pada saat RDP nanti kami akan menghadirkan siapa saja yang terlibat dalam tuntutan ini, agar RDP kuorom dalam menentukan sikap," singkatnya.
Diketahui, demo tuntutan terhadap KPU Kolaka juga sempat berlangsung kemarin 19 Desember 2022, yang dilakukan oleh para bakal calon PPK yang merasa dirugikan. (Olan).
