Poto : Hamdi kadis tanaman pangan dan peternakan Koltim |
Koltim, Sultra cerdas com - Kepala Dinas tanaman Pangan dan peternakan kabupaten Kolaka Timur Hamdi berikan klarifikasi terkait pemberitaan dirinya pada salah satu media online terkait " dugaan karena paket menantu kadis pertanian tak diloloskan, seorang pejabat pengadaan di Koltim dibekukan "
Menurutnya berbicara regulasi ,kita menganti orang ada tendensi, tetapi ini secara objektif artinya yang bersangkutan saya tidak tunjuk lagi, saya ganti dengan orang lain karena kita ingin yang lebih baik lagi, apalagi yang diganti itu punya tanggung jawab eselon ditempat lain " tentu waktunya akan tersita atau terbagi karena menjabat dua jabatan sebagai pejabat pengadaan," Kata Hamdi dihadapan awak media saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (14/11/2022)
Ditegaskannya, sebagai Pengguna Anggaran (PA) kita inginkan yang terbaik, makanya dilakukan pergantian pejabat pengadaan dan itu sudah dipertimbangkan secara obyektif
Pejabat pengadaan itu adalah pejabat pendelegasian tugas dan tanggung jawab administrasi pengadaan oleh pengguna nggaran tanpa mengikat waktu berdasarkan SK penunjukan oleh pejabatan yang bersngkutan
" Saya menunjuk dia berdasarkan SK dan pendelegasian tugas dan kewenangan saya, artinya ketika saudara saya ganti bukan berati secara otomatis saudara akan keberatan karena itu bagaikan dari tanggung jawab saya sebagai PA," terangnya
Jadi, kata Hamdi adanya pergantian pejabat pengadaan pada dinas tanaman pangan dan peternakan ini, itu tidak ada hubungannya dengan masalah pribadi saya seperti apa yang ditudingkan oleh esks pejabat pengadaan tersebut
Lanjutnya, Kalau kita bicara kewarganegaraan, apakah ada yang melarang pergantian itu? tentunya tidak ada. Jika dikaitkan ada hubungannya dengan menantu saya seperti yang telah diberitakan salah satu media online, saya tidak tersinggung, karena memang tidak ada kaitannya dengan kebijakan saya sebagai PA.
Namun, ditegaskan Hamdi sebagai warga negara kita juga punya hak untuk menyampaikan pendapat dan ini sah sah saja, kita punya hak yang sama, apalagi untuk meluruskan informasi yang saya nilai itu sangat keliru
" Karena kita bicara kenyataan, adapun kalau dia mengaitkan pergantiannya itu, akibat menantu saya, sekali lagi saya sampaikan bahwa hal itu tidak benar adanya," bebernya
Kata Hamdi, janganlah Seakan akan kalau ada pergantian berarti sudah sampai disitu tanggung jawab kita, jangan lagi kenapa ada ini itu dan sebagainya
Tetapi, karena tidak puas dengan keputusan yang telah kami buat ,makanya ia kait kaitkan ada hubungannya dengan menantu saya. kapan kita bisa bangun koltim,kalau polemik kecil saja kemudian dibesar besarkan
" Adanya berita tersebut,, kenapa saya tidak gegabah dan tidak perlu membesar besarkan, saya pikir rumlalah orang lain melihat kelemahan kita, tetapi ini suatu pencayaan atau prestasi bagi orang yang mengetahui apa yang dilakukan yang terbaik," ungkapnya
Jika, kata Hamdi melihat suatu kelebihan dan kekurangan tidak ada manusia yang sempurna ,tidak ada pejabat didunia ini yang tentunya tidak berkaitan dengan kebijkan.
" Saya menduduki jabatan ini dari pelaku kebijakan juga, tetapi ketika jabatan itu sudah tidak ada. Bukan berarti lepas dari jabatan ini dunia spertinya mau kiamat, buat kita mungkin boleh jadi ini adalah rahmat yang tersendiri dan ada hikmah dibalik semua ini," ujarnya
Berkaitan dengan tudingan tudingan yang prespektif dan sangat subjektif suda itulah batas pemikiran sekaligus atas kepuasannya. " Saya cuman berpesan bahwa dunia ini tidak akan kiamat kalau kita tidak memegang satu jabatan lagi, artinya kalau kita sudah tidak diberikan amanah, secara pribadi sudah batas itulah jabatan kita, karena jabatan itu bukan warisan, tetapi jabatan itu adalah amanah," pesannya
Diungkapkan Hamdi pada intinya adanya kegundahan itu akibat adanya pergantian yang telah dilakukan , sehingga bermacam macam isu yang ia dihembuskan untuk kepuasan dirinya. Bahkan sampai mengaitkan dengan pribadi saya.
" Pergantian pejabat itu, sebenarnya sudah hal yang biasa dalam birokrasi, sebagi pejabat, kita ini punya regulasi aturan dan tentunya harus ada sireginitas dalam satu instansi agar program berjalan sesuai perencanaannya," ujarnya
Diharapkan, Kondusifitas dikolaka Timur berjalan normal, kami selaku pembantu Bupati selalu berpikir siang malam bagaimana Dinas pertanian ini, bapak Bupati bisa melakukan penaman perdana dimana mana yang berkaitan pertanian dan kita juga berpikir bagiamana Bupati bisa panen raya bersama masyarakat
" Sebagai pejabat itu memang penuh dengan sorotan penuh dengan isu isu, kalau tidak mau diterpa isu jangan jadi pejabat, karena dimata masyarakat seribu kepala seribu persepsi, jadi tidak akan sama semua, ada yang mengtakan bagus, baik dan ada yang mengtakan tidak puas atau tidak bagus, itulah dinamika hidup yang dirasakan semua manusia, apalagi pejabat publik," bebernya
Lanjut Hamdi, jangan kita alergi kalau ada pemberitaan seperti itu, kita lihat objektifnya saja karena itu untuk kebaikan kita semua, namun kita juga berhak menyampaikan apa yang kita anggap keliru dan kewajiban kita untuk meluruskannya.
Laporan : Tim SC