Poto : Usaman (ist) |
Koltim, Sultra cerdas com - Maraknya pengantri Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite di SPBU Rate Rate, Kabupaten Kolaka Timur, Sultra, dinilai meresahkan Masyarakat, pasalnya antrian panjang terjadi disebabkan pengantri nakal yang keluar masuk SPBU.
" Selaku masyarakat Kolaka Timur merasa terganggu dengan antrian panjang setiap harinya, karena rata rata yang mengantri adalah mobil bisnis pengecer BBM, jadi kadang kadang satu mobil bisa sampai beberapa kali keluar masuk SPBU, akhirnya menimbulkan antrian panjang," ungkap Usman salah satu warga Koltim pada media ini, Senin (26/9/2022)
Menurutnya, kalau kita pikir pikir harga BBM sudah naik, bukannya tidak ada lagi antrian, malah pengantri semakin parah panjangnya, inilah yang membuat kami merasa terganggu.
Apalagi, lanjut Usman, akibat maraknya pengantri nakal, kami sebagai masyarakat harus mengantri lama, sehingga waktu kami tersita membuat kegiatan kami terganggu
" Kami berharap kepada pihak Polres Kolaka, agar melakukan penertiban kepada pengantri nakal yang kami nilai sangat meresahkan masyarakat," harapnya
Kata Usman, Kami juga meminta kepada pihak petugas SPBU, agar ada kerjasama, kita tidak harus membatasi, tetapi minimal kendaraan yang dinilai sebagai pengecer BBM harus dicatat platnya, minimal satu hari satu kali saja.
" Semoga tidak ada lagi pengantri yang keluar masuk Pertamina beberapa kali atau pengnatri nakal, pergi tumpah kemudian datang lagi mengantri yang menimbulkan antrian panjang, sebab kalau itu itu saja pengantri yang dilayani, kasian dengan masyarakat yang betul betul mengisi BBM untuk digunakan sendiri, bukan untuk dijual kembali," ujar Usman
Apalagi sekarang, antrian harus memutar ke belakang yang sangat menggangu jalan umum yang dapat menganggu pengendara
" Pihak SPBU janganlah berpikiran agar cepat habis pertalitenya, tetapi bagiamana mempermudah atau memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat atau konsumen dalam mengisi BBM di SPBU," bebernya
Selain itu, ungkap Usman SPBU Rate rate diharapkan tidak memprioritaskan pengantri pebisnis atau pengnatri nakal, pihak SPBU harusnya peka terhadap konsumen, jangan melakukan pembiaran sampai lima kali atau bahkan sepuluh kali keluar masuk mengantri di SPBU
" Sekali lagi kami minta kepada pihak SPBU agar mengutamakan pelayanan kepada masyarakat, bukan kepada pebisnis atau pengantri yang ingin menjual kembali BBM," pintanya
Laporan : Tim SC