Notification

×

Iklan

Iklan Halaman Atas

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Tanggapi Aksi Demo Gapoktan, Ini Penjelasan Pelaksana Teknis Dari BBWS Sultra

YUK ! BACA INFORMASI DARI SULTRACERDAS.COM SEMOGA BERMANFAAT UNTUK ANDA BY MARJUNUS
Jumat, 11 Maret 2022 | Maret 11, 2022 WIB Last Updated 2022-03-11T14:58:43Z

ketgam : sejumlah masa Aksi mendengarkan penyampaian dari pelaksana tehnis BBWS, Koordinato lapangan dan Kapolres Kolaka.
Koltim, Sultra cerdas com-  Demo yang di lakukan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) kecamatan Ladongi, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) pada Kamis, 10 Februari 2022  di Bendungan Ladongi. Massa aksi  menuntut agar pihak pengelola waduk melepaskan air,  agar sawah sawah dapat di airi air sehingga sawah tersebut dapat  diolah.


koordinator lapangan Aidul Fitri Syam menyampaikan  bahwa  sudah satu musim Masyarakat  tidak bisa mengolah sawahnya, akibat tidak adanya aliran air yang mengairi sawah-sawah tersebut 


Terakait hal itu, pihak  Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) melalui pelaksana Teknis Sunoto saat diwawancarai media ini  menanggapi keluhan yang disampaikan Gapoktan,  ia mengatakan bahwa  air yang bisa tersuplay untuk kebutuhan sawah hanya  1.000 liter perdetik, sehingga kebutuhan itu harus memenuhi target seribu hektar


"  Bila masyarakat meminta agar bisa di aliri sampai 2.000 hektar, dari  pihak balai belum bisa meraslisaikan dengan luasan yang ada," ujar Sunoto 


Dijelaskannya, jika hal itu terus dipaksakan  akan berdampak pada bangunan bendungan, sehingga  pihak  keamanan bendungan masi belum bisa memenuhi kebutuhan sawah hingga 2.000 hektar.

ketgam : massa aksi melakukan diskusi dengan  pelaksana teknis BBWS 

" Bendungan Ini masi dalam  proses infonding karena masi ada kegiatan pengisian waduk, sekarang masi tahapan proses pengisian  awal waduk dan pemantauan, berapa air yang dikeluarkan itu sudah terukur," terangnya 


 Jadi, lanjut Sunoto berapa air yang dikeluarkan sudah ada SOP nya yaitu 1.000 liter perdetik dari proses yang berjalan, dimana tahapannya Masi dalam  proses pemlagingan yang memakan waktu sampai  lima bulan. 


" Sejak diresmikan oleh  Presiden RI Joko Widodo pengisian waduk  belum mencapai lima bulan, sedangkan  targetnya  sampai bulan 6 baru bisa normal," kata Sunoto 


lanjutnya, mudah - mudahan dengan adanya aspirasi yang disampaikan masyarakat hari ini  kepada kami, masyarakat dapat  memahami  terkait masalah  keamanan bendungan itu sendiri 


" Sebab  mengeluarkan air dari bendungan butuh proses, tidak boleh asal dikeluarkan karena resikonya besar. Bila kita melanggar aturan itu takutnya akan berdampak pada bangunan tersebut," tutup  Sunoto pelaksana teknis


Sementara itu, dihadapan massa  Aksi Kapolres Kolaka AKBP Saiful Mustofa menyamapaikan agar progres kedepan menjadi lebih bagus lagi dan debit air semakin meningkat sehingga aliran air   dapat kembali normal mengairi sawah-sawah petani kita 


" Semoga kita semua  dapat memahami kondisi bendungan saat ini, begitu pula  dengan petani  kita yang saat ini sangat membutuhkan aliran air untuk mengairi sawah-sawahnya, apalagi petani  mengantungkan hidup dari bersawah yang menjadi  sumber kehidupan," harapnya 


Kapolres Kolaka   Saiful Mustofa  juga  menghimbau kepada massa aksi agar tetap menjaga keamanan dan mematuhi protokol kesehatan serta kembali kerumah masing-masing  dengan tertib dan aman 




Laporan  : Tim red 

×
Berita Terbaru Update