ketgam : PJ Bupati Koltim H. Sulwan Aboenawas dan Ibu Ketua TP KK Yosinggi Sulwan (tengah) |
Turut hadir dalam acara tersebut Staf khusus Wagub Sultra Jaya Bakti mewakili H. Lukman Abunawas, M.Si, Pembimas Sultra, Ketua PSN Koorwil Sultra, Ketua Komisi dua DPRD Koltim Ketut Mario Asmra, Danramil 1412-01/Tirawuta, Kapolsek Rate-Rate, ketua PHDI Kecamatan Dan desa, para pemangku dan Ketua adat sekoltim
Sekretaris panitia ngaben massal Ketut Julianto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan Atma Wedana/Mamukur adalah upacara lanjutan dari pengabenan dari Pitra Yadya untuk menyucikan roh leluhur. Agar bisa menuju dan memasuki alam kedewataan atau alam Surga
ketgam : PJ Bupati Koltim saat memantau perlengkapan ngaben massal |
Sementara itu, PJ Bupati koltim Sulwan Aboenawas dalam sambutannya, ia mengajak kepada kita semua, melalui kegiatan keagamaan seperti ini, di harapkan menjadi momentum untuk merajut rasa persaudaraan dan solidaritas
Serta membangun semangat kerukunan, kebersamaan dan gotong royong antara seluruh lapisan masyarakat demi tercapainya kenyamanan dalam beribadah
"Oleh karena itu saya mengajak kepada semua pihak yang hadir disini,agar menolak secara keras berbagai tindakan-tindakan yang dapat memecah persatuan dan kesatuan khususnya di Kolaka Timur ini" imbaunya
Tak lupa pula, kosong satu Koltim itu sebelumnya telah menyampaikan dan perlu kami ingatkan kembali kepada seluruh masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan dalam Rangka pencegahan covid-19
" Meski dampaknya semakin menurun, tetapi kita harus tetap waspada apa lagi dengan adanya Varian baru yang dikenal dengan omicron yang konon penularannya jauh lebih cepat dari covid-19." tandas Sulwan Aboenawas
Ditempat yang sama, ketua panitia ngaben dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini sumber dananya murni dari Swadaya peserta yang menghabiskan biaya kurang lebih Rp.270.000.000.
Sedangkan, untuk peserta yang kurang mampu diberi kemudahan tanpa biaya atau digratiskan dalam mengikuti Ngaben Massal
Dijelaskannya, kegiatan Atma Wedana ini, lebih dikenal ngaben massal merupakan suatu upaya mengembangkan sikap kegotong royongan antara yang lebih dengan yang kurang mampu
" Sehingga diumat kami dengan sendiri nya praktik gotong royong berlangsung secara nyata," terangnya
Ngaben massal ini dipimpin oleh 3 pandita (Sulinggih/orang yang telah disucikan), baik itu berasal dari Sulawesi tenggara, maupun diluar Sultra
" Sedangkan diluar Sultra berasal dari Luwuk Timur dan Bali yaitu Ida Pandita Mpu Nabe Satwika Nanda yang akan melangsungkan upacara Rsi Yadnya(Munggah Nabe)kepada Ida Pandita Mpu Dharma Nanda," tutupnya
Lpaoran : Tris