Ketgam: Kepala SDN 1 Lamokato Hj Juharia Ukas, S. Pd saat memberikan sambutan pada kegiatan In House Training (IHT) penerapan strategi literasi dalam pembelajaran SD Negeri 1 Lamokato. |
In-House Training adalah sebuah bentuk program pelatihan, dimana materi pelatihan, waktu serta tempat pelatihan ditentukan sesuai dengan permintaan peserta, dilakukan berdasar pemikiran bahwa sebagian kemampuan dalam meningkatkan kompetensi dan karier guru tidak harus dilakukan secara eksternal, namun dapat dilakukan secara internal oleh guru sebagai trainer yang memiliki kompetensi yang belum dimiliki oleh guru lain. Umumnya pelatihan dalam bentuk in-house ini dilaksanakan oleh Sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas SDM di tempatnya.
Kepala SD Negeri 1 Lamokato Hj Juharia Ukas mengatakan, penerapan strategis literasi dalam proses pembelajaran memang penting dilakukan sebab akan memberikan dampak positif bagi peserta didik, sebab metode literasi ini tidak hanya digunakan didalam lingkungan kelas saja akan tetapi juga diluar lingkungan kelas.
"Pertimbangan kenapa materi letirasi yang kami ambil karena hampir semua calon kepala sekolah atau cakep mengambil rencana pembelajaran, sehingga saya tidak tertarik untuk itu karena sudah menjadi tugas guru itu buat RPP. Apalagi yang belum membuming ini yaitu letirasi dimana guru tidak hanya memberikan pemberian pembelajaran hanya di dalam kelas akan tetapi bisa dilakukan lewat media, lewat slogan-slogan yang ada di lingkungan sekolah maupun diluar sekolah," Katanya.
Dikatakannya, syarat jika ingin menjadi kepala sekolah wajib melakukan diklat cakep dengan membuat kegiatan penelitian tindakan kelas seperti yang dilaksanakan hari ini, akan tetapi pihak melibatkan semua tenaga pendidik yang ada di SDN 1 Lamokato, bahkan juga diikuti sebagai guru dari SDN 2 Lamokato. Hal ini dilakukan agar pelatihan ini tidak hanya di berikan kepada para cakep akan tetapi terhadap para guru.
"Saya tidak ingin hanya SD 1 Lamokato saja yang gurunya bisa membuat satu gerakan inovasi dan memang harus dimiliki oleh seorang guru untuk selalu berinovasi untuk diberikan kepada peserta didiknya. Dan saya selaku ketua K3S ingin tidak hanya sekolah saya saja akan tetapi semua sekolah yang ada di kabupaten Kolaka bisa berkembang dengan menerapkan model literasi yang sedang kita mulai kembangkan seperti sekarang ini," Ucapnya.
Olehnya itu, dirinya berharap melalui kegiatan ini semua peserta bisa menerapkan sistem literasi dalam proses pembelajaran kedepannya. Apalagi saat ini pentingnya pembelajaran dengan metode sistem literasi bagi guru yang sedang melakukan proses belajar karena memudahkan peserta didik untuk berkolaborasi dengan lingkungan baik di dalam kelas maupun pada saat berada di luar kelas.
"Kami berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti sampai disini akan tetapi kita harapkan bisa terus dikembangkan kedepannya demi kemajuan dunia pendidikan kita," Harapnya. (3NO).