Notification

×

Iklan

Iklan Halaman Atas

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Maraknya Penambang Pasir Ilegal, Lira Konawe Demo di Kantor DPMPTSP Sultra

YUK ! BACA INFORMASI DARI SULTRACERDAS.COM SEMOGA BERMANFAAT UNTUK ANDA BY MARJUNUS
Rabu, 08 September 2021 | September 08, 2021 WIB Last Updated 2021-09-09T03:54:56Z

 

ketgam : Lira unjuk Rasa didepan Kantor DPMPTSP

Kendari, Sultra cerdas com- Sejumlah pemuda  yang tergabung dalam organisasi masyarakat (Ormas) Lumbung Informasi Rakyat (Lira) Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra)  menggelar demonstrasi di depan Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Tenggara, Rabu (8/9/2021).


Masa aksi melakukan unjuk rasa  meprotes maraknya aktivitas  penambang pasir di Konawe yang diduga  ilegal karena  tidak mengantongi  izin galian tambang C .Masa aksi  menilai akibat ulah penambang ilegal  mebyebabkan kerusakan  lingkungan,  mencemari air dan merusak ekologi sungai seperti,  erosi, penangkalan sehingga debit air tidak dapat  tertampung dengan baik dan juga terjadi banjir dibeberapa wilayah yang ada di Konawe 


Bupati Lira, Satriadin,  mengatakan, bahwa tujuan aksi yang mereka lakukan   di Kantor DPMPTSP  Sultra untuk  mempertanyakan terkait izin   penambang pasir di kabupaten Konawe  karena pihaknya menduga sejumlah  penambang pasir yang ada di Konawe itu kebanyakan  tidak memiliki izin.


"Kami datang di PTSP ini untuk mempertanyakan soal  penambang pasir mana yang memiliki izin di Konawe, saya sebagai bupati Lira menduga semua penambang pasir yang di Konawe itu kebanyakan tidak memiliki izin,"ungkap Satriadin 


Ia  menuturkan,  bahwa demonstrasi yang dilakukan akan  dilanjutkan di kantor wilayah Balai Sungai (WBS) guna mempernyakan terkait pengawasan yang dilakukan  terhadap beberapa Sungai yang dijadikan lokasi penambangan pasir ilegal.


"Sebentar ini kami akan ke wbs untuk kemudian mempertanyakan sampai dimana pengawasan terkait sungai karena  undang-undang  mengamanahkan wbs untuk menjaga sungai kita dan di sungai Konawe,eha itu  dari hulu ke hilir berjejer semua penambang pasir, seperti, di kecamatan, Konawe, Uepai, Unaaha, Morosi,  Anggalomoare dan  Bondoala,"sebutnya.


Pria yang bertitelkan sarjana  pendikan itu, menegaskan, jika unjuk rasa yang dilakukan tidak direspon dan ditindak lanjuti, maka mereka tetap akan kembali menggelar aksi serupa.


"Iya setelah aksi ini, jika tidak ada tindak lanjut terkait persoalan ini, maka kami dari DPD Lira akan kembali melakukan  gerakan berikutnya.


Melalui aksi ini, pihaknya  berharap, agar  semua instansi terkait dapat membuka mata. Karena menurutnya,  yang menyebabkan banjir sehingga menimbulkan  kesengsaraan masyarakat  adalah penambang pasir ilegal. 


" kami berharap semua penambang pasir ilegal ini ditertibkan,  kami dari DPD Lira bukan untuk mematikan usaha masyarakat Konawe tetapi harus kita berhitung asas mudaratnya berapa yang menggantungkan hidupnya di pasir ini dan berapa yang akan  kena dampaknya jika terjadi banjir,"jelasnya. 





Laporan  :  Tim red

×
Berita Terbaru Update