ketgam : kepala Desa Ulu Sena Zainudin bersama Warga dalam mengembangkan budi daya tanaman porang |
Kepala desa ulusena Zainudin mengatakan ketika masyarakat telah membudidayakan porang, tentu kita belajar dari pengalaman para petani jahe, petani ladar atau petani lainnya yang memiliki wadah atau kelompok yang betul betul mempersatukan para petani
" Melalui kelompok Tani itulah, para petani tidak bisa di rugikan, harga tidak bisa di mainkan oleh pembeli atau tengkulak, sehingga kami membentuk kelompok tani tanaman porang," ujar Zainudin saat di temui Media ini beberapa waktu lalu
Masyarakat yang telah bergabung dalam kelompok Tani dapat membudidayakan tanaman porang secara bersama - sama, kelompok Tani ini juga berkomitmen untuk bekerja sama sehingga jika ada perusahan yang akan membeli hasil dari tanaman porang melalui kelompok tani itu sendiri dengan harga yang telah disepakati
Ketgam : Budidaya tanaman Porang Desa Ulusena |
Diharapkan Pemerintah daerah baik kabupaten maupun provinsi dapat memberikan perhatian terhadap kelompok tani porang ini agar di lirik dan di galakkan, segingga petani porang dapat difasilitasi, apalagi yang menjadi kendala saat ini adalah masaalah Bibit dan pupuk kompos dan pupuk organik serta soal keamananya dari gangguan hama.
" Jika di lihat dari aspek dukungan petani, mereka masi punya lahan tanah yg luas untuk menanam tanaman porang tersebut, sehingga untuk saat ini sudah ada 10 kelompok petani porang yang sudah terbentuk dengan jumlah anggota sekitar 600 orang dan masi banyak kelompok-kelompok Tani porang dari kecamatan lain yang di perkirakan akan gabung," jelasnya
Tanaman porang ini tidak semestinya di tanam pada area yg terbuka tetapi bisa saja di tanam di sela-sela tenggakkan atau di bawah pohon tanaman lainya, cara penanamannya tanahnya harus di gemburkqn dan di lakukan pemupukan yang baik agar dapat menghasilkan isi umbi yang baik, maksimal penanaman 8 bulan
Harga porang untuk saat ini dengan umbi produksi mencapai harga 8 ribu sampai 10 ribu, ini belum berbicara kontrak dan apabilah kita menananam bibit katak super yang zaisnya 50-100 isi dapat mencapai 1,5 kilo perpohon
ketgam : lokasi pembibitan tanaman Porang Desa Ulu Sena |
Ditambahkan Zainudin, apabilah kita menanam dari umbi yang zaisnya mulai dari isi 15 sampai 40 biji bisa mencapai 2 kilo sampai 3 kilo permusim dalam perpohon sehingga kalau kita bandingkan tanah di pulau jawa bisa panen nanti penanaman 2 musim tetapi tanah di sulawesi bisa panen penanaman 1 musim dapat mencapai 1 kiloan umbi porang
" Jika di pasarkan atau di jual memang zais setengah kilo sudah bisa di beli oleh perusahaan yang kategori bibit produksi. umbi porang Porang produksi setengah kilo kalau ditanam bisa mencapai 8 kilo sampai 10 kilo, kalau ini di berlakukan secara maksimal dengan usia tanam 8 bulan, kita bisa mendapatkan keuntungan yang luar biasa dari hasil tanaman porang," ungkapnya
Hasil yang bisa kita dapatkan dari tanaman itu sendiri yaitu biji katak yang sekarang ini di jadikan bibit dan harga bibit biji katak tersebut sudah mencapai harga 300 ribu perkilo sedangkan bibit umbinya mencapai harga 80 ribu, 65 ribu hingga mencapai 100 ribu/kilo, selain itu bibit biji katak ini dapat menghasilkan umbi dan bisa di jadikan pula untuk bibit tanam
" Jika 1 hektar isi tanam 40 ribu dan bisa mendapatkan perpohonya 1 kilo dapat mencapai 4 Ton atau 40.000 kilo dan di jual dengan harga 10 ribu/kilo akan mencapai harga penghasilan petani porang 400 juta per hektar," katanya
Sedangkan, kalau di tapsirkan keuntungan mulai dari biji katak sampai dengan umbinya perhektar tanah maka petani porang tersebut akan mencapai hasil dengan angka 500 juta bersih perhektar
" Alhamdulillah di tahun 2020, Petani Porang telah melakukan penjualan perdana melalui PT Garden porang dari surabaya melalui Bayernya dan langsung ke desa ulusena untuk melakukan kerjasama," ucap Zainudin
Laporan : Toyo Tongasa