ketgam : Pangdam XIV Hasanundin Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Andi Sumangerukka usai di berikan gelar kehormatan oleh Bokeo Mekongga H Khaerun Dachlan. |
Kolaka, Sultra Cerdas Com- Panglima komando daerah militer (Pangdam) XIV Hasanundin Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Andi Sumangerukka mendapat gelar kehormatan dari Bokeo Mekongga H Khaerun Dachaan saat berkunjung sekaligus melakukan ziarah ke makam Raja Mekongga Sangia Nibandera, Kamis (28/1).
Pangdam XIV Hasanundin diberi gelar kehormatan sebagai Anakia Pobendeno Wonua Mekongga atau bangsawan pelindung negeri Mekongga.
Dalam penganugrahan tersebut dilaksanakan di area makam raja Sangia Nibandera dan disaksikan oleh bupati Kolaka Ahmad Safei, ketua lembaga adat Mekongga Muh Jayadin, Sekda Kolaka Poitu Murtopo, Danrem 143 Haluoleo, ketua DPD Gerindra Sultra, Forkopimda Kolaka, anggota DPRD Kolaka serta para tokoh adat Mekongga.
Ketua lembaga adat Mekongga Muh Jayadin dalam sambutannya mengatakan, prosesi penganugrahan gelar kehormatan dari masyarakat adat suku Tolaki Mekongga melalui Bokeo Menkongga kepada Pangdam XIV Hasanundin sudah saksikan secara bersama-sama.
Dijelaskannya, ada dua hal terkait pemberian gelar kehormatan ini, agar kita bisa sepaham dengan kegiatan hari ini.
Yang pertama penganugrahan ini melalui proses musyawarah yang dilakukan oleh dua lembaga adat yang ada di bumi Mekongga yaitu Majelis Adat Mekongga yang diketua oleh Bokeo Mekongga, kemudian lembaga Adat Mekongga yang kebetulan ketuanya diamanahkan kepada saya. Juga melibatkan para tokoh adat Mekongga.
"Kami sudah melakukan musyawarah bersama juga dengan tokoh-tokoh adat dan tokoh masyarakat sehingga dalam hasil musyawarah itu kita putuskan gelar kehormatan yang pantas kita berikan kepada bapak Pangdam XIV Hasanundin seperti yang kita sudah saksikan hari ini. Dengan gelar kehormatan Anakia Pombendeno Wonua Mekongga yang telah kita sepakati bersama melalui musyawarah," kata Jayadin.
Selanjutnya, kata wakil bupati Kolaka ini, dalam gelar tersebut ada dua kata yang perlu di pahami bersama, yang pertama anakia itu ada dua makna terkait anakia yang pertama anakia yang melekat kepasa seseorang yang memang garis keturunan langsung dengan leluhur kita raja-raja di Mekongga ini. Ini melekat secara otomatis kepada seseorang tanpa harus ada upacara adat.
Kemudian makna yang kedua bagi anakia yaitu gelar kehormatan yang kita berikan kepada seseorang melalui penilaian dan musyawarah bersama antara majelis adat dan lembaga adat dengan menerima masukan-masukan dari tokoh adat maka kita berikan kepada orang yang layak dan pantas untuk mendapatkan gelar tersebut.
"Tidak semua tamu yang berkunjung dan melakukan ziarah ke makam leluhur kami raja Sangia Nibandera akan mendapatkan gelar seperti apa yang kita berikan hari ini, karena ada beberapa penilaian dan kepantasan kepada yang akan menerima gelar tersebut," jelasnya.
Selain itu, ada kata Pobendeno atau pelindung, penjaga wonua Mekongga karena kapasitas beliau selaku Pangdam XIV Hasanundin yang melindungi semua teritorial wilayah termasuk yang ada di bumi Mekongga sehingga pantas untuk di berikan gelar kehormatan tersebut, apalagi bapak panglima juga lahir di Kendari dan besar di Kendari bahkan pernah menjabat sebagai Danrem 143 Haluoleo.
Apalagi, lanjut Jayadin belum ada panglima yang mengkhususkan diri datang langsung untuk bersilaturahmi dengan kita komunitas masyarakat adat Mekongga dengan kesibukannya yang padat beliau masih bisa menyempatkan diri untuk bersilaturahmi mengunjungi makam raja Mekongga sehingga pantas untuk kita berikan gelar kehormatan itu.
"Kehormatan itu kita tidak dapatkan dengan keberanian, kehormatan kita tidak dapatkan dengan kekuasaan, kehormatan kita tidak dapat dengan kekuatan akan tetapi kehormatan itu kita dapatkan ketika kita mampu menghormati dan menghargai orang lain. Semakin besar penghargaan kita terhadap orang lain maka semakin tinggi kehormatan kita dimata orang lain itulah sebenarnya hakikat saling menghargai dan menghormati antar sesama. Seperti motto filosofis kita suku Tolaki Mekongga yang berbunyi “Inae Kona Sara Ieto Pinesara, Inae Liasara Ieto Pinekasara” siapa yang menghargai adat maka dia akan dihargai begitupun sebaliknya," tegasnya.
Jayadin juga mengucapkan terimakasih kepada kepada semua pihak yang telah mendukung sehingga kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik dan lancar.
Sementara itu, Pangdam XIV Hasanundin Mayjen TNI Andi Sumangerukka, mengaku bersyukur dan bangga atas gelar kehormatan yang diberikan, sehingga dirinya akan memegang amana ini dengan sebaik-baiknya.
"Saya akan sekuat-kuatnya menjaga amanah ini dan marwah seluruh masyarakat kabupaten Kolaka dan saya ucapkan banyak terima kasih saya sudah menjadi bagian dari masyarakat adat Mekongga jangan ragu-ragu untuk berkomunikasi dengan saya agar saya bisa berbuat bagi masyarakat sehingga bisa menjadi berkah," ucapnya. (Olan).