Notification

×

Iklan

Iklan Halaman Atas

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Dampak Psikologis yang Terjadi Pada Masyarakat Akibat Vaksin Covid - 19

YUK ! BACA INFORMASI DARI SULTRACERDAS.COM SEMOGA BERMANFAAT UNTUK ANDA BY MARJUNUS
Selasa, 26 Januari 2021 | Januari 26, 2021 WIB Last Updated 2021-01-26T09:08:25Z

Sri Wulandari Tongasa

Kendari, Sultra cerdas Com- Bulan Desember 2020 ternyata menjadi bulan kedatangan vaksin Covid 19 buatan Sinovac di indonesia. Sejumlah kandidat vaksin Covid 19 dengan tingkat keamanan dan keefektifan yang tinggi mulai bermunculan. Beberapa negara pun telah mengeluarkan izin pengunaan darurat (EUA) pemakaian vaksin.

Kendati begitu, vaksin yang datang tak langsung bisa disuntik kan ke masyarakat. Butuh izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terlebih dulu agar dipastikan keamanannya. Ketika sudah dipastikan aman atau minim efek samping, mereka yang menerima Vaksin Virus Corona pertama kali adalah yang berisiko tinggi untuk tertular.


Namun di sisi lain setelah adanya vaksin, muncul pro dan kontra di masyarakat. Ada yang mendukung vaksin, dan ada juga yang meragukan keefektifan dan keampuhan vaksin Covid 19. Beberapa diantaranya bahkan menolak vaksin Kedatangan Vaksin Covid 19 ini jugan menimbulkan dampak psikologi bagi masyarakat. Mereka merasakan kecemasan yang tinggi dengan efek yang akan ditimbulkan dari vaksin Covid 19 ini.


 Mereka juga merasa vaksin tersebut sangat tidak aman karena dibuat dengan terburu-buru dan tidak bisa melindungi sepenuhnya dari virus SARS-Cov-2. Dari berbagai literatur hasil penelitian yang telah diterbitkan oleh sejumlah jurnal internasional terakreditasi disebutkan bahwa keraguan (hesitancy) dan penolakkan (refusal) terhadap vaksin sudah menjadi fenomena yang ditemukan jauh sebelum pandemi Covid 19 terjadi.


Menurut Dr. Endang Mariani, M.Psi., pengamat dan praktisi psikososial dan budaya, lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, fenomena ini merupakan suatu reaksi yang wajar. Ini mengingat pandemi Covid 19 yang ditimbulkan oleh Virus Corona SARS-Cov-2 masih baru dan vaksin yang akan diberikan tentunya masih baru. 


Beberapa vaksin bahkan masih dalam fase penelitian uji coba. Kendati demikian, sebagian besar kalangan media dan WHO meyakini bahwa vaksin merupakan satu solusi yang di harapkan mampu menjadi upaya preventif maupun mitigasi untuk mencegah, memutus, ataupun paling tidak memperlambat proses transmisi dan penularan suatu penyakit, termasuk Covid 19.


Endang yang juga menjadi koordinator Psikologi Bidang Medis Tim Koordinator Relawan Nasional Satgas Penanganan covid 19 mengatakan bahwa berbagai penelitian di AS, inggris, dan indonesia menemukan bahwa lebih dari 50-60 % masyarakat bersedia vaksin.


Namun dengan catatan, sudah ada rekomendasi dari health care providers, keamanan vaksin terjamin, tidak membahayakan kesehatan, efek samping sangat minimal, dan efektivitas vaksin telah teruji berdasarkan bukti ikhlas.


Menanggapi keraguan terhadap vaksin Covid 19, Endang yang juga tergabung dalam associate researcher laboratorium psikologi politik fakultas psikologi UI mengatakan bahwa sebagai awam tentunya kebingungan di tengan berbagai informasi baik yang berasal dari kelompok anti-vaksin maupun pro-vaksin merupakan respons yang wajar.


 “Apalagi kedua kelompok juga menyertakan berbagai bukti penelitian yang menyakinkan,” kata Endang kepada Kompas.com, selasa (22/12/2020).


“ Belum lagi di sebutkan banyaknya jenis vaksin yang siap diedarkan, semakin menambah kebingungan masyarakat,” imbuhnya.


Beberapa pertanyaan yang mungkin muncul di masyarakat termasuk vaksin mana yang paling baik efektivitasnya, vaksin jenis apa yang paling cocok dan paling tidak berbahaya bagi kesehatan jangka pendek maupun jangka panjang, serta berbagai pertanyaan lain.




Penulis  :   Sri Wulandari Tongasa/ jurusan Jurnalistik / Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu politik/ Universitas Halu oleo

×
Berita Terbaru Update